Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak Jl. Rahadi Usman no.3 Kota Pontianak, Kalimantan Barat, 78111 telp. 05 email: [email protected]. Jadwal Sholat Sepanjang Masa. Embed Jadwal Sholat Sepanjang Masa Pontianak. • JADWAL SHOLAT SEPANJANG MASA UNTUK DAERAH KOTA PONTIANAK DAN SEKITARNYA 'Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.
Semuanya bermula dari keisengan mengisi waktu di kantor karena sering nganggur (kebetulan baru pindah perusahaan juga). Saya pun blogwalking di google dan membaca cerita perjalanan si empunya blog. Rata-rata sih saya searching cerita perjalanan ke jepang atau korea. Setelah membaca dan meneliti lebih lanjut ternyata budget yang dibutuhkan tidak sedahsyat yang saya bayangkan (baca: orang kaya wakkaka ).
Singkat cerita saya pun terdampar di forum ini ketika blogwalking dan tulisan pertama yang saya baca adalah tulisan dari. Kredit patut di berikan untuk mba vie atas tulisannya itu, sehingga saya tau banyak tentang jepang dan merasa termotivasi untuk bisa berangkat. Setelah bergabung di forum, dan secara tidak sengaja ngeliat postingan dkk yang katanya udh dapat tiket ke Jepang tgl 2-7 Nov 2016. Daripada gua nungguin temen gua yg narik ulur mau ngak mau beli tiketnya, mending ikut mereka (ujung2nya yang berangkat cuman sahat ) Alhasil dengan bantuan dengan CC unlimitnya di bulan Mei 2016 saya pun mendapatkan tiket PP dari Kuala Lumpur + hostel ke negara impian saya sewaktu kecil JAPAN!!!! Eehhh.kok jadi curcol ya? Oke kita pangkas aja ceritanya ya. Karena ini FR bukan blog yg saya sesuka hati boleh curcol dan sebelum penonton kecewa Day 1 - 31 Oktober 2016 Yoshhhhhh!!!
Akhirnya hari yang ditunggu2 tiba. A: Lah bang, ini kan baru tanggal 31? Gak salah lu? B: Yo'i choyy.
Baca di atas. Kita kan orang kaya Karena penerbangan saya dari Kuala Lumpur ke Tokyo tanggal 2 November itu hari Rabu, dan penerbangan dari Pontianak ke Kuala Lumpur cuman ada hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu maka dengan sangat terpaksa saya harus terbang tanggal 31 Oktober ( dan ini yang membuat budget membengkak). Let's start the journey. Karena udah banyak membaca di forum ini, dan banyak bertanya dengan saya pun jadi tau tahap2 boarding.
Sesampai di bandara Supadio Pontianak, saya pun melewati scanner pertama di depan pintu boarding. Setelah lewat scanner, saya pun dengan belagunya jalan ke counter AA (padahal udh web check-in) dan si abang itu sepertinya tau saya first time traveller. Jadilah koper saya di timbang daaaaannnn. Lebih 1 kg sodara2 alhasil saya memindahkan beberapa baju ke tas ransel saya dan saya pun di perbolehkan lewat. Setelah itu semua proses berjalan aman2 saja dan sampailah saya di ruang tunggu. See ya pontianak take off di sambut hujan Dengan harga tiket PNK - KUL Rp429.000 by AA akhirnya tanggal 31 Oktober siang pesawat saya lepas landas dan sampai di KLIA 2 dengan tepat waktu Sesampainya di KLIA2 saya pun mencari2 informasi tentang SIM Card yang bisa dipakai karena saya gk mau cape dijalan hanya karena nyari jalan dan badan jadi tidak fit sebelum sampai di Tokyo.
Sebelum tiba di gate imigrasi, saya pun ketemu counter yang jualan sim card dan pilihan jatuh pada merk DIGI. Sayapun beli paket internet + telepon seharga 50 RM untuk 7 hari.
Padahal saya cuman 2 hari di KL. Buang2 duit choy Setelah beli kartu dan keluar dari pintu imigrasi dengan lancar (sempet di takut2in sahat, katanya ada scan sidik jari. AWAS DISANGKA TERORIS NTAR ) perut pun lapar karena hanya makan sedikit pagi tadi. Hello KLIA Im Coming bebehhhhh Tapi karena saya rencananya naik bus ke KL Sentral, dan loket bus dan express ada di depan pintu keluar arrival, saya pun dengan belagunya langsung beli tiket dengan maksud hati setelah itu mau cari makan di bandara.
Dengan harga 11 RM dari KLIA ke KL Sentral, saya pun mendapatkan tiket bus. Setelah di perhatiin kok ada tertera jam keberangkatan bus nya, dan di tiket tertera pukul 16:30 waktu Malaysia (1 jam lebih cepat dari WIB). Setelah liat jam tangan. Ini udah pukul 16:15 braaaayyy Dengan secepat kilat saya pun berlari keluar dari pintu arrival sambil ngutuk2 si gadis penjual tiket dan belok kanan eehhh.kok mentok?
Adanya cmn ke ep ci ama kursi pijet doank. Lalu muter balik dan berjalan lurus dari gate arrival dan ketemu dengan information desk. Ketemu mba2 India di information desk, saya nyodorkan tiket bus saya dan sebelum kata pertama meluncur dari bibir untuk bertanya, dengan ketusnya dia nunjuk ke arah eskalator yang berarti saya harus turun.
Saya pun berlari secepat mungkin dan ada di basement KLIA. Liat di tiket tertulis Gate A5 dan A6.
Pas di depen pintu masuk ada kumpulan turis (dari China ato dari mana lah yang jelas bahasanya ngerti2 dikit) dan di pilar bangunan ada tertulis A5. Di pikir2 gk mungkin kan nunggu bus di dalam, saya pun berlari keluar. Untungnya pintu keluar yang saya lalui tadi pas di depan gate A5 dan A6. Abang2 kernet bus nya udah nungguin dan secepat kilat dia buang koper saya masuk ke bagasi bus dan selagi saya panik dan nyari2 nomor kursi untuk duduk, busnya udh jalan well, karena panik saya mondar mandir dlm bus yg jalan perlahan, ada satu abang2 lagi tidur dan kaget waktu saya berjalan melewati dia. Seolah2 saya mau nyopet gitu lu gak tau bang gua siapa? Dan setelah di perhatikan nomor seat di tiket bus itu cuman pajangan terserah kita ambil tempat duduk dimana aja.
Setelah duduk dan keadaan sudah agak tenang, saya baru sadar kalo pas beli tiket tadi saya ngak liat timetable nya maapin abang ya dek udh ngutuk2 Jarak dari KLIA ke KL Sentral waktu itu saya tempuh selama 1 jam tanpa macet dan selama perjalanan saya antara tertidur dengan enggak (H-3 saya udh ngak bisa tidur. Maklum terlalu excited choy baru pertama kali jalan ). Sampai di KL Sentral saya pun ikut arus penumpang lain yang satu bus dengan saya. Tiba2 sampai lah saya di dalam KL Sentral and then HELLOOOOO!!!!!! Gede choyyy dan orang ramai berlalu lalang.
Maklum di Pontianak bangunan paling gede ya A Yani Mega Mall, itupun kalo kita jalan dari ujung ke ujung dalam bangunan ya cuman 5 menitan lah ya. Lalu saya pun mencari2 jalan untuk bisa ke penginapan dan menurut embah saya harus makai MRT Titiwangsa dan turun di stasiun AirAsia Bukit Bintang. Saya pun random berjalan ke arah loket KL Express dan bertanya dengan si penungu loket. Lalu abang penunggu loket pun mengatakan kalo stasiun MRT ada di lantai atas.
Dengan belagunya saya pun naik eskalator dan saya melihat ada 1 keluarga lengkap dengan bapaknya ya (bukan kayak gambar di kaleng biskuit itu) dan saya pun mengikuti mereka. Lantai demi lantai mereka naik terus makai eskalator dan entah di lantai berapa mereka pun hilang Dalam pikiran saya kalo MRT itu kan kayak kereta tapi di atas jembatan layang gitu kan, yaudah saya naik aja sampe ke ujung2nya sekalian. Setelah sampai di lantai paling atas (lumayan ngos ya sambil geret2 koper dan bawa ransel laptop yang kalo sletingnya saya tarik semua isinya bisa berhamburan) loh kok mentok. Tinggal atap doank??
Saya pun bertanya ke pak satpam. A: Pak Cik, stesien MRT kat mane? B: MRT di lantai C. Awak mesti turun lagi A: WHAT THE H.
Tiiiittttt Dengan berat hati dan berat kaki, saya pun kembali turun. Setelah di lantai C ada tulisan di pilar bangunan, Stesien MRT YAAYYY. Tapi kok eskalator lagi dengan langkah sedikit ragu saya pun ikutin itu eskalator dan terlihatlah banyak sekali orang berlalu lalang dari stasiun MRT. Untuk beli tiket MRT nya saya tidak menemui kesulitan karena sudah cukup jelas jalur yang akan saya ambil. Tinggal cari jalur MRT yang akan kita pakai dan pilih stasiun yang akan kita tuju. Dengan biaya 2,5 RM tiket MRT berbentuk koin pun keluar dari mesin tiket. Challenge berikutnya adalah naik MRT. Karena gk pernah make MRT (kata orang pontianak SEPOK alias kampungan ) saya pun berjalan lurus aja dan melihat papan Titiwangsa.
Begitu MRT sampai saya pun langsung naik tanpa pikir panjang. Karena suara pemberitahuan dari MRT nya yang kurang begitu jelas + jam pulang kerja jadilah saya panik. Saya terus2an memperhatikan lampu petunjuk sudah sampai stasiun mana dan akhirnyaaaaaaaaa saya pun sampai di stasiun bukit bintang aye aye ayeeeeee Setelah dengan cucuran keringat, saya pun sampai di daerah bukit bintang dan tidak terlihat apa2 selain MCD (karena di depan stasiun bukit bintang sedang ada kegiatan proyek).
Untung punya koneksi internet kan (hasil buang2 duit di erpot tadi) saya pun berjalan mengikuti arah maps dan menuju ke penginapan. Alhasil setelah jalan tidak jauh, sampai lah saya di jalan alor.
Berikutnya adalah WHERE IS THE HOSTEL???? Secara jalan alor semuanya jejeran toko dan lapak orang jualan makan. Map mengatakan saya tinggal jalan masuk sedikit lagi di jalan alor ini. Setelah jalan sekitar 100an meter ada plang Budget Inn. Cek2 di bookingan saya DengBa Hostel (Formerly knwon as Budget Inn) Nah loh iya kayaknya ini. Tapi tapi tapi.
Kok hostelnya di belakang lapak orang ya? Dan (lagi) dengan belagunya saya pun nyamperin. Ternyata kali ini bener ya plang DengBa Hostel (Budget Inn) Source: Saya pun check in dan 5 menit kemudian saya pun di antar menuju kamar saya.
Andddddd theeeennnnnn. No lift dan tangganya pun yang bentuknya melingkar pulak. Mati lah saya dengan bawaan sebanyak itu dan harus naik tangga muter pleeeesssss kamar saya di lantai 3. Dengan keringat bercucuran, saya pun sampai di kamar. Kebetulan ada 1 abang2 yang kayaknya dari Indo (belagu lagi ) dan saya coba sapa. Abang ini berasal dari Papua sodara2 yeaaayyy. Si abang rupanya sisa2 penonton MotoGP yang baru saja selesai race nya di Sepang tanggal 30 Oktober kemarin dan akan balik ke Papua tanggal 1 november besok.
Setelah itu saya bongkar muatan tas dan mandi. Setelah itu saya dan si abang papua pun berjalan di sekitar penginapan untuk cari makan malam. Pilihan pun jatuh ke salah satu lapak masakan thailand yang harganya lumayan lah. Ngak mahal2 amat. Saya memesan Crab Meat Fried Rice seharga 12 RM dan segelas air apel seharga 6 RM perut pun sedikit terisi (dari pagi belon makan baaaang). Nasi gorengnya banyakan kulit kepiting dibandingin dengan dagingnya untuk minumannya agak aneh rasanya.
Asam2 sepat gitu dan ada wangi khas apel ijo nya (semoga bukan sachetan pop es ya ) Crab meet fried rice dan minuman kayak jus apel hijau Tampak depan lapak masakan thailand tempat makan malam ini di depan lapak ini ada resto masakan china gitu me and si abang papua ini dengan si bapak2 thailand yang menawarkan menunya ke setiap pejalan kaki di jalan alor Okeeee.selesai makan saya pun memutuskan mau ke Twin Tower dan si abang papua katanya mau ikut (sebenarnya dia udh kesana. Tapi karena masih terlalu awal untuk balik ke hostel jadi dia ikut aja). Karena di itin saya rencananya mau make bus Go KL dan kebetulan si abang tau dimana letak haltenya, jadilah kita jalan kaki ke halte bus. Sampailah kami di persimpangan dan dikelilingi oleh mal2 tinggi dengan barang2 brandednya. Saya pun bingung dan kata si abang emang iya di sini halte bus Go KL. Diliat2 benar juga sih karena banyak orang yang nge tem di sini untuk nungguin itu bus. Setelah beberapa saat nunggu, eeh ketemu lagi kawan si abang papua ini (2 orang.
1 malang 1 jogja). Mereka baru sama2 kenal juga sewaktu nonton MotoGP kemarin dan kebetulan sama2 mau ke twin tower juga. Jadilah kami malam itu ber 4 ke twin tower.
Ini patokannya kalo mau naik bus Go KL di bukit bintang Suasana bus Go KL lumayan sesak. Maklumlah karena gratisan ya sampailah kami di halte KLCC dan cukup dengan berjalan kaki kami udah sampai di taman pas di bawah menara twin tower. Dan langsung kami ber 3 bilang WOWWWWW begitu melihat keindahan si menara kembar ini (karena si abang papua udh ke sini sebelumnya, jadi dia biasa aja ).
Jadi lah kami menghabiskan waktu sekitar 2-3 jam di sini karena mau ngejar bus terakhir untuk pulang ke bukit bintang (menurut info yang saya dapat last bus itu jam 23:00 waktu malaysia / 22:00 WIB cmiiw). Untuk mendapatkan spot foto yang sepi perlu antri di sini. Kecuali jika kalian ketemu dengan turis asal Thailand ato China. Gak bakal dapat giliran deh Disini ada sekelompok turis ibu2 dari China dengan dandanan menor dan pakaian aneh. Manjat2 ke tiang atas taman hanya untuk poto2 lalu ada anak2 muda china juga yang sampai masuk ke dalam air mancur di sekitar taman hanya untuk foto juga. Sampai udh di kasi peluit ama security juga masih ngeyel mereka memang dasar ya orang2 China itu kayak koper album band2 gitu ya Twin Tower dan air mancur di bawahnya KL Tower di kejauhan Offically touched down bebeh le ole ole Sayangnya pas kami ke sini show water dance nya ngak ada jadi yah cuman air mancur warna warni gitu.
But still oke lah. Setelah puas foto2 kami pun bergegas pulang untuk mengejar bus Go KL karena waktu udh menunjukkan pukul 23:00. Sewaktu di halte ada 1 bus Go KL yang mesinnya nyala tapi ngak ada supirnya daaaaaannn sudah dikerubungin sama penumpang2 yang udh rame banget. Suasananya jadi kayak dalam bus itu ada penawar untuk gigitan zombie gitu dan ketika bus yang lain datang, udh dikejar2 sama penumpang kayak mau rusuh (ya iya lah.
Daripada pulang jalan kaki kan). Kami pun kebagian bus meskipun berdiri dan kami turun di halte bukit bintang. Dan loh loh kok.
Pemandangannya lain ya? It means that kami salah halte. Lalu kami pun tersesat dan tak tau arah jalan pulaaannnggg (pasti bacanya sambil nyanyi kan ). Seharusnya kami turun di halte Starhill Gallery tapi kami malah turun di stasiun pavilion yang hal ini baru saya sadari setelah keesokan harinya sewaktu pulang dari dataran merdeka (tempat kami tunggu bus pertama itu kami kira halte pavilion karena nama daerah sekitar sana adalah pavilion). Setelah mutar2 hampir sejam dan menerobos masuk lewat mal dan foodcourt nya anak2 high class gitu, kami pun akhirnya tiba2 keluar di dekat halte pertama tadi. Karena mereka ber 3 itu penggemar motoGP jadilah hunting baju2 khas motoGP di sekitaran jalan alor. Setelah kaki lemes dan ujung2nya gk dapat baju satupun karena harganya mahal banget, kami pun memutuskan untuk santai2 di jalan alor sambil nge liatin paha.eehhh.
ngeliatan orang mondar mandir dan mendengarkan live music. Saya pun memesan ais kacang yang keliatannya menarik harganya cukup murah 5,5 rm (yang isinya benar2 kacang semua ) dan sudah cukup untuk menemani malam kongkow di jalan alor sampai larut malam sekitar jam 1 subuh. Begitu kembali ke penginapan, ketemu lah saya dengan teman sekamar dari China. (ceritanya kami sekamar ber 3. Saya, si abang papua, sama si china ini) Nickname nya Jim dan besok katanya dia mau ikut saya untuk keliling KL karena dia pun ngak tau mau kemana (secara dia stay 30 hari di Malaysia, jadi yah santai2 aja dia jalannya) dan katanya dia hari ini udah jalan sekitar 40.000 langkah untuk ketemu temannya yang baru beli apartemen di KL 40.000 steps bhoookk.
Ini penampakan bus GOKL (source: ) Map rute bus GOKL (source: ) ketemu air mancur ini ketika keluar dari mal dan foodcourt anak2 orang kaya di bukit bintang Kios tempat kami nongkrong ngabisin malam di jalan alor dan penampakan ais kacang pesanan saya penampakan jalan alor sudah agak sepi ketika jam 1 subuh Sekian perjalanan hari pertama saya di KL. See ya di post berikutnya ya Tips: 1. Untuk first time traveller seperti saya, pada saat beli tiket bus dari bandara ke KL Sentral harap memperhatikan time table sebelum beli tiket. KLIA itu gede banget dan jangan sampai mengeluarkan biaya yang tidak perlu hanya karena ketinggalan bus. Jika dari KLIA ke KL Sentral menggunakan bus dan akan menuju penginapan menggunakan MRT atau KTM, patokannya adalah: - begitu turun bus naik ke lantai atas dan anda akan bertemu dengan gelombang manusia lalu lalang dari segala arah.
jangan panik!!! Menepi lah dan cari perlindungan di dekat tiang atau menepi agar tidak terbawa arus - Jika akan menggunakan MRT naik lah 1 lantai saja. 1 lantai saja. Stasiun MRT letaknya tidak jauh dari eskalator ke lantai C - Jika akan menggunakan KTM maka tidak perlu naik ke lantai atas. KTM dan KL ekspress berada pada lantai yang sama dan letak loketnya pun berseberangan 3.
Jika berencana keliling KL menggunakan bus GOKL, perhatikan jalur bus yang tertera di bagian depan atas bus. Kadang ada bus yang warnanya tidak sama dengan jalur bus nya. Misalnya saja bus berwarna merah tapi jalur bus tersebut adalah untuk jalur hijau alias green line. Tidak semua halte bus GOKL ada sign bahwa di sana adalah halte tempat pemberhentian bus. Jika bingung tanyalah kepada petugas di sekitar atau orang2 di sekitar sana.
Bus dengan jalur hijau atau green line paling jarang terlihat. Akibatnya adalah bus selalu sesak. Jika bisa hindari naik bus jalur hijau di jam2 ramai (jam berangkat kerja atau jam pulang kerja) karena akan sesak sekali dan hati2.
Biasanya ada copet 6. Jangan beli oleh2 di Jalan Alor kecuali terpaksa. Banyak orang India yang manggil2 hello brother ke kita yang katanya mau kasi special price. Harga barang di China Town lebih murah.
Haay, saya baru muncul lagi neeh, Maaf jarang-jarang main ke tempat ini, tapi kalau setiap saya jalan, dan dirasa penting untuk dibagikan sebagai petunjuk, saya akan tinggalkan jejak di web ini hehhe. Selain sebagai kenang-kenangan, siapa tahu, ada yang lagi cari referesi destinasi perpelancongan. Tulisan ini saya co-past dari wordpress saya, let's check this out gengss.: Hayhay, ini adalah kedua kalinya saya menapaki kaki di Negeri Ziran, Malaysia. 2017 lalu, saya memilih Melaka – Kuala Lumpur untuk pelancongan pertama saya. Cerita sebelumnya bisa di click: Melancong ke Negeri Ziran (Melaka-KL 29-31 Oct 2017) Baiklah, kali ini saya memilih perjalanan menuju Utara Malaysia, dari Kuala Lumpur ke Pulau Penang. Tulisan ini, pengalaman pribadi saya sewaktu menjelajah di sana, jadi cukup bisa dijadikan referensi bagi kalian yang ingin menapaki kaki di negeri Ziran. What are we doing in Kuala Lumpur and Penang?
Let’s check it out: 1. Hunting Foto di Icon Kuala Lumpur Berkunjung ke Kuala Lumpur, rasanya tidak lengkap bila tidak mengunjungi gedung iconic Menara Kembar Petronas.
How to get there? Titik terpenting untuk berpergian di Malaysia adalah KL Sentral. KL Sentral merupakan stasiun pusat dan transit terbesar di Malaysia. Untuk menuju KL Sentral, sangat mudah bila dari Bandara KLIA atau KLIA2. Kalian dapat menaiki bus dengan tarif 12RM saja, atau bisa naik kereta KLIA Ekspres dengan tarif 55RM. Dari KL Sentral, ambil jalur LRT dengan tujuan KLCC Stesien.
Ingat, di KL Sentral harus banyak tanya ya! Karena banyak jalur kereta di KL Sentral, tidak hanya kereta lokal saja, tapi kereta ke daerah lainya, bahkan bisa menuju Thailand dan Singapore. Bandara KLIA/KLIA2 ⇒ Bus (12RM) ⇒ KL Sentral Bandara KLIA/KLIA2 ⇒ KLIA Ekspres (55RM) ⇒ KL Sentral Begitu sampai di KL Sentral, kalian bisa ke Mesjid Jamek- Dataran Merdeka, Menara Petronas KLCC, Batu Caves, Bukit Bintang, Central Market. Untuk tujuan: Mesjid Jamek-Dataran Merdeka, Central Market, Menara Petronas KLCC, kalian bisa naik LRT arah Gombak. Mesjid Jamek-Dataran Merdeka KL Sentral – Mesjid Jamek by LRT Nampak depan Masjid Jamek, Kuala Lumpur by: @daniyahisa Saya sudah dua kali ke tempat ini, untuk singgah sementara dan sholat Jama’ah pastinya.
Memasuki kawasan Mesjid Jamek, baik laki-laki maupun perempuan harus dalam keadaan menutup aurat, tidak boleh berbaju ketat juga ya! Sebelum memasuki Mesjid kita mengisi buku tamu, dan tersedia jubah sewaan, gratis. Karena memasuki kawasan menutup aurat. Central Market KL Sentral – Central Market by LRT Pintu Masuk Central Market, Pusat Oleh-Oleh Malaysia by: @daniyahisa Area Central Market untuk Selfie by: @daniyahisa Bagi kalian yang mau belanja oleh-oleh banyak buat keluarga di rumah, sudah tak usah tenggok kanan-kiri tempat belanja mana yang akan kalian kunjungi, Central Market adalah tempat paling pas untuk berbelanja oleh-oleh dan bisa kalian tawar semurah-murahnya loh! Kaos bergambar icon menara kembar, pajangan rumah, hingga coklat, semua ada di sini. Tapi tetap hati-hati yaa, jangan sampai khilaf sampai lupa ongkos pulang. Hehehe Menara Petronas KL Sentral – KLCC by LRT Twin Towers Petronas malam haridi Kuala Lumpur by: @daniyahisa Nah, kalau ke Kuala Lumpur, Malaysia nggak lengkap rasanya kalau nggak foto di spot ini yaa!
Jadi nanti pas turun dari LRT, kalian akan berada di loby bawah sebuah Mall. Keluar dari lobby tersebut, menyebrang ke arah kiri, dan cobalah tenggok ke atas.
Bisa terlihat Menara kembar Petronas KLCC tower menjulang tinggi. Kenapa saya minta menengok ke atas, karena sudah 2x ke tempat ini, tapi kurang yakin, gedungnya yang mana. Bukit Bintang KL Sental – Bukit Bintang by Monorail Simpang jalan Bukit Bintang Malaysia by: @daniyahisa Monorail transportasi umum yang paling tepat menuju Bukit Bintang, jika titik awal kalian dari KL Sentral. Ada apa saja di Bukit Bintang?
Sungei Wang Plaza (Belanja) Jalan Alor (Kuliner) Oh iyah, untuk jalur monorail kalian harus berjalan melalui mall NU Sentral yang masih satu bangunan dalam KL Sentral. Mengapa Monorail?
Karena kalau naik LRT, harus transit dulu. Tapi kalau naik monorail, kalian tidak perlu transit, dan langsung sampai di Bukit Bintang, tepatnya di depan Sungai Wang Plaza.
Sungei Wang Plaza by: Google Images Berbahagialah kalian para wanita, di Sungai Wang Plaza, lantai dasar, terdapat VNC dengan harga miring. Saya hanya menemukan itu sih, untuk brand lain, tidak dicari lagi.
Sediakan uang, dan tenaga yaa! Bila kalian benar-benar ingin berbelanja, heheh. Di Sungai Wang Plaza, juga terdapat toko coklat yang bisa kalian beli dengan jumlah banyak. Tapi, saya sarankan, lebih baik beli di Central Market saja, harganya lebih bersaing. Kalian ingin kuliner??? Jalan Alor tempatnya. Kalian perlu jalan sebentar untuk mencari makanan yang lebih variatif.
Jalan Alor seperti pasar malam pada umumnya, pedagang mulai dari Chinese food, Thai Food, Arabian Food, atau makanan khas Melayu, semuanya ada di Jalan Alor. Wisata Jalan Alor by: Google Images Tempat ini ramai sekali, pedagang dan pejalan kaki harus saling berbagi, terlebih lagi kalau ada mobil yang ingin lewat. Mohon maaf untuk kedua tempat ini saya ambil dari Google Images, karena sangat waspada di tempat keramian. Sebelumnya sempat ketemu sesama orang Indonesia yang Passport, dan dompetnya hilang di Bukit Bintang. Waduh, jadi takut-takut gimana gitu kaan! Duh, hati-hati di tempat keramaian dimanapun kalian berada, tetap waspada. Jaga pasport, dompet, handphone, pokoknya barang-barang berharga.
Batu Caves Batu Caves merupakan tempat ibadah umat Hindu keturunan India yang tinggal di Kuala Lumpur, Malaysia. Pedagang di halaman Batu Caves untuk umat Hindu beribadah by: @daniyahisa Tempat ini juga merupakan objek wisata andalan para travelers. Kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan patung dewa berlapiskan emas, dengan bukit menjulang tinggi dibelakangnya. Patung Emas Iconic Batu Caves, Kuala Lumpur by: @daniyahisa Nampak dari ketinggian menuju gua di dalam Batu Caves by: @daniyahisa Patung Dewa Krisna dan Sapi di sisi kiri Batu Caves by: @daniyahisa Tempat ini memang sudah Hits! Di time line IG yaa. Nah, mau ke sini? Begini caranya jika kalian tidak menggunakan travel agent, alias ngebolang sendiri.
Tetap, titik awalnya adalah KL Sentral: KL Sentral – Batu Caves Stasiun Akhir Batu Caves by: @daniyahisa Sekali perjalanan membutuhkan waktu 40 Menit, dan biaya 3.2RM (2018). Di tempat ini tidak dipungut biaya, alias gratis. Waah, senang kaan! Pulau Penang Setelah puas dan lelah berkutat di Kuala Lumpur, saya melanjutkan perjalanan ke sebuah Pulau yang terpisah dari daratan Malaysia, Pulau Penang. Pulau Penang terletak di sebelah utara Kuala Lumpur, membutuhkan waktu sekitar 4-5 Jam melalui jalur darat.
How to get there? Menuju ke Terminal Bersepadu Selatan (TBS) dengan titik awal KL Sentral, menggunakan kereta KLIA transit. KL Sentral – Terminal Bersepadu Selatan Biaya yang dibutuhkan sekitar 6 RM dengan lama waktu perjalanan sekitar 9 menit.
Sampai di Terminal Bersepadu Selatan (TBS) langsung ke counter pembelian tiket bus. Beda banget loh terminalnya, pertama kali lihat terminal di Malaysia amazing banget!
Padahal cuma terminal. Bersih, rapi, tertib, ada foodcourt, dan tempat oleh-oleh juga. Paling bikin amazed lagi, pembelian tiket di terminal ini benar-benar teratur. Setelah kita memilih bus dan jam keberangkatan, penumpang di data sesuai pasport bagi warga asing / IC number bagi warga Malaysia.
Kalau di Jakarta, bisa dibilang seperti naik kereta keluar kota. Saya memilih bus seharga 33.80RM tujuan akhir Pulau Penang, terminal Sungai Ningbo. Kenapa saya tebalin nama terminalnya? Biar nggak salah turun. Karena kalau kalian turun di terminal Butterwoth, harus nyambung kapal very lagi. Better turun di terminal Sungai Ningbo, biar lewat Penang bridge (jembatan diatas laut menuju Pulau Penang).
Untuk mempermudah kalian mengecheck jadwal bus, atau ingin memperkirakan harga, bisa dicheck secara online di: BUS KE PULAU PENANG Karena tenaga sudah cukup habis sewaktu di Kuala Lumpur, sampai di Pulau Penang, saya memutuskan hanya ke satu tempat wisata yang sangat wajib kalian kunjungi di Pulau Penang. Bukit Bendera Bukit Bendera atau Penang Hills by: @daniyahisa Bukit yang menjulang tinggi menghadap lautan Pulau Penang. Berada di atas Pulau ini, kalian akan disuguhkan pemandangan memanjakan mata. Perbukitan hijau berpadu dengan biru lautan luas dan biru langit. Wah, nggak bisa berucap deh pokoknya keren banget! Cocok nih buat kalian penikmat senja, pecinta cakrawala. How to Get there?
KOMTAR – Bukit Bendera Titik awalnya adalah KOMTAR (Komplek Tun Abdul Razak) yang terletak di George Town. Sangat mudah untuk menuju titik ini, karena KOMTAR adalah menara iconic setinggi 60 lantai di Pulau Penang. Di paling atas menara KOMTAR, bisa befoto ria dengan lantai trasnparan loh! Hayoo, siapa berani?
Pemandangan Menara KOMTAR (menara bulat dari Hotel by: @daniyahisa Di bawah Menara KOMTAR adalah terminal bus dalam kota. Kalian bisa naik bus dari terminal KOMTAR menuju Bukit Bendera seharga 2RM saja. Tak perlu khawatir, karena Bukit Bendera adalah tujuan akhir Bus tersebut, bisa bobo manis lah yaa di dalam bus. Bus Rapid Penang di pemberhentian akhir, Bukit Bendera by: @daniyaisa Sampai di Bukit Bendera, pengunjung dikenakan HTM 30RM PP termasuk kereta menuju atas bukit. Kereta Wisata PP 30 RM menuju ke atas Bukit Bendera Pintu Masuk Bukit Bendera, Penang Hill untuk mengantri tiket masuk by: @daniyahisa Pemandangan dari atas Bukit Bendera by: @daniyahisa Rel Kereta menuju stasiun akhir Bukit Bendera by: @daniyahisa Puas memandang lautan, langit dan daratan Malaysia yang terpisah dari sebrang, saya kembali ke Menara KOMTAR. Ada apa sih di dalam Menara iconic pulau Penang ini?
Ada berbagai mall di dalamnya. Kaos, pajangan lemari khas Pulau Penang, dan kue khas Penang.
Selain kopi yang sering dicari sama para travelers, yang belum banyak orang ketahui kue khas penang, yaitu Kue Tambun. Biskuit Tambun khas Penang, Malaysia by: goole images Mirip seperti kue nastar dalam ukuran besar, rasa originalnya asin-asin gurih, dan masih banyak varian rasa lainya seperti keju, coklat, durian.
Harganya murah kok hanya 5RM saja. Anyway, maaf yaa itu foto nyomot dari Google, karena yang punya sendiri sudah habis, hehehe.
Ingat yaa, usahakan beli di Menara KOMTAR jika ingin harga lebih murah dan banyak. Atau kalau kalian punya banyak waktu di Penang, bisa cari pabrik yang sekaligus menyedikan cafenya, semacam Bakpia Pathok kalau ke Jogja.
Kalau beli di Bandara, harganya bisa 3x lipat. Sayang banget kan, heheh. Okay, begitulah liburan singkat saya yang masih penasaran sama Kuala Lumpur dan menjelajah pulang dari Pulau Penang. Semoga terinspirasi yaa. Terima Kasih. Foto diambil dari Tokyo Tower - (k) Hallo semua, Tahun ini saya berkesempatan mengunjungi Tokyo beberapa kali.
Kebanyakan bersama teman2 (thx untuk teman2 II dan IV) dan beberapa kali dengan partner. Banyak yang bertanya ke saya tentang itinerary selama di Tokyo, jadi saya pikir lebih baik saya buatkan dalam satu Thread yang nantinya tinggal di share URL nya.
Thread ini akan saya buat dalam beberapa tahap, dan diharapkan sudah bisa selesai sebelum bulan Desember 2018 berakhir. Beberapa pokok bahasan yang akan diulas dalam Thread ini antara lain I Persiapan II Itinerary III Kereta di Tokyo IV Shopping V Tempat Wisata Gratis VI Tempat Wisata Berbayar VII FAQ PERNYATAAN: FOTO Semua Foto yang tidak ada tanda dalam Thread ini berarti di ambil dari Google dan Screenshot, sedangkan foto yang bertanda merupakan hasil jepretan dari (i) I Edy S (a) Adhitya A W (k) R CJatmiko WEBSITE Saya tidak memiliki kepentingan apapun dengan website yang ada dalam thread ini. Moderator dapat menghapus link jika di perlukan MUSIM Yang di bahas dalam Thread ini hanya untuk keberangkatan pada Musim Dingin di Tokyo dan sekitarnya, anda dapat tetap membaca thread ini dengan melakukan beberapa penyesuaian jika ingin bepergian di Musim lain. STYLE Khusus Perjalanan ke Tokyo, perjalanan saya bukan perjalanan Backpacker, saya selalu membawa Koper, naik penerbangan Full Service, Tinggal di Hotel, tetapi mencari harga paling murah yang bisa di dapatkan I Persiapan Saya selalu menikmati Tokyo (sama halnya dengan saya menyukai Bangkok) Kota ini sangat hidup, penuh dengan budaya Jepang yang kental di satu sisi dan teknologi modern di sisi lain.
Khusus untuk Musim dingin, saya menyukainya karena 1. Musim dingin tidak ada di Indonesia, 2. Tidak terlalu berkeringat, 3. Ada banyak foto indah yang bisa di peroleh di musim dingin, 4. Harga Tiket dan Hotel lebih murah.(ya, bandingkan jika anda pergi ke Jepang untuk melihat Sakura mekar) Jika kalian ingin mencoba musim dingin di Tokyo ayo kita mulai persiapannya. Passport dan Visa Untuk keluar negeri tentu saja kita harus mempunyai Passport dan untuk bisa ke Jepang kita juga harus mempunyai Visa.
Ada banyak cara membuat passport yang bisa di temui di Google karena itu saya tidak akan mengulas lebih lanjut. Silakan masuk ke www.google.co.id lalu ketikkan 'cara membuat e paspor' dan kalian akan menemukan lebih dari 100.000 tautan. Yang ingin saya sampaikan disini adalah BUATLAH E-PASSPORT, jangan membuat Passport biasa. Membuat passport biasa untuk bepergian ke Jepang sangatlah menyusahkan, karena artinya kita harus mengurus Visa.
Sedangkan jika menggunakan E Passport kita tinggal mengurus Visa Waiver. Berikut saya tunjukkan perbandingannya: Dari perbandingan di atas terlihat kan, mempunyai E Passport berarti anda mengurangi keribetan mengurus Visa, jika visa di tolak anda terpaksa harus merelakan tiket pesawat PP dan (mungkin) hotel yang hangus.
Sebaliknya jika anda mempunyai E Passport anda tinggal mengurus Visa Waiver terlebih dahulu baru melakukan pemesanan tiket pesawat, hotel, dll sesudah Visa Waiver di kabulkan. Anda juga bisa melewatkan ketakutan yang paling banyak di bicarakan orang saat membuat Visa 'HARUS PUNYA DUIT MINIMAL SEKIAN PULUH JUTA', karena penguruan Visa Waiver hanya memerlukan E Passport anda. Peluang untuk mendapatkan Visa Waiver juga sangat besar, jika anda orang baik2 tidak punya catatan kriminal, tidak pernah ditangkap di Jepang, maka saya bisa bilang Anda pasti dapat Visa Waiver. Cara mengurus visa waiver Jepang bisa di dapatkan dengan mengetikkan 'cara membuat visa waiver jepang' di Google. Tiket Saya bukan orang yang anti dengan penerbangan Low Cost, pada dasarnya saya malah lebih sering menggunakan Maskapai Low Cost ketimbang Full Service, tapi mari saya tunjukkan kenapa saya lebih memilih penerbangan Full Service untuk pergi ke Tokyo Maskapai Low Cost hampir selalu menggunakan transit flight dari Jakarta ke Tokyo. Efeknya sangat berbahaya, saya sudah 2x mengalami kejadian tidak mengenakkan. Waktu transit biasanya hanya 1,5 - 2 jam.
Akibatnya jika penerbangan dari Jakarta delay maka (hampir) dapat dipastikan (walaupun kita tidak ketinggalan pesawat menuju Tokyo) tidak cukup waktu untuk memindahkan bagasi kita. Kejadian paling parah yang saya alami adalah berada di musim dingin tanpa jaket tebal (yang tertinggal di Kuala Lumpur).
Saat itu perlu 2 hari untuk bagasi saya sampai di hotel. Alhasil liburan sudah tidak lagi menyenangkan, dan saya harus rela kehilangan suara selama 2 minggu karena terkena radang tenggorokan (kupluk, syal dan semua baju ganti ada dalam koper di bagasi). Sekarang bagaimana jika waktu transitnya lama, misal 16 jam. Anda mau tidak mau harus mengeluarkan uang lagi untuk membayar hotel di lokasi transit. Tentu saja ada pilihan untuk tidur di bandara. Tapi sebagaimana telah saya tuliskan di atas style perjalanan saya bukan backpacker. Jam kedatangan dan keberangkatan Maskapai Low Cost sering mengakibatkan anda kehilangan 1 hari di Hotel.
Begini contohnya: Jika anda Tiba di Tokyo Pukul 23.00 maka sesudah proses imigrasi, pengambilan bagasi, transportasi dll maka kemungkinan anda akan tiba di hotel Pukul 01.00. Waktu Check in hotel biasanya adalah pukul 14.00 sehingga mau tidak mau anda telah kehilangan 1 hari di hotel yang telah anda bayar. Selain itu waktu keberangkatan juga seringkali jadi masalah. Maskapai Low Cost sering berangkat di jam-jam malam seperti 23.50, padahal waktu Check Out hotel Tokyo adalah 11.00 akibatnya ada waktu lebih dari 12 jam luntang lantung tanpa tempat istirahat. Ada biaya tambahan untuk bagasi di penerbangan Low Cost.
Biasanya berkisar 400 - 700 ribu tergantung beratnya. Berarti kalau PP bawa bagasi maka ada tambahan biaya sekitar 1 juta dari harga tiket. Penerbangan ke Tokyo memakan waktu lama, direct flight saja bisa lebih dari 7 jam. Lalu di pesawat kita mau ngapain? Duduk, diem, merenung dan tidur? Jika anda memilih untuk mengisi perut maka ada biaya lagi yang harus di keluarkan untuk pemesanan makanan. Ok, jadi kita akan memilih penerbangan full service yang menyediakan makanan dan minuman, entertainment flight, jarak antar kursi yang lapang, jam penerbangan yang tepat dengan kebutuhan, free bagasi, dan semua fasilitas lain yang tidak di dapatkan di penerbangan low cost.
Jawabnya TERGANTUNG. Ini contoh penawaran maskapai low cost Dan ini tiket yang saya beli Saya terbang menggunakan JAL yang masuk dalam daftar 5 Star Airlines. Bagasi 46 kg FREE, Full Service, dengan Jam kedatangan 15.45 dan Jam keberangkatan 17.45. Harga yang saya dapatkan lebih murah daripada maskapai Low Cost.
Jadi bagaimana caranya? Saya menggunakan SkyScanner (silakan Googling). Dengan SkyScanner kita dapat melihat kapan, maskapai mana, dan website mana yang memberikan tiket paling murah. Tentu saja jika kita membeli dari jauh2 hari kita memiliki lebih banyak pilihan harga yang mungkin dapat berubah.
Oh ya, sekali kita melakukan pencarian lewat SkyScanner maka saat membuka email, googling dan menggunakan media sosial iklan yang ditampilkan biasanya adalah iklan harga tiket yang paling murah. Rajin2lah mengecek harga tiket lewat SkyScanner karena FYI, harga tiket JAL biasanya 16juta sekali jalan. Harga 7,3juta PP saya dapatkan menggunakan Fasilitas 'Dapatkan Info Harga' yang ada di situs SkyScanner. Fasilitas ini memungkinkan kita mendapatkan harga terbaru dari rute yang kita tuju. Sekedar tambahan, Tiket penerbangan dari Jakarta - Paris PP untuk Maret 2019 saya dapatkan dengan harga lebih murah daripada tiket ke Jepang. Lagi2 dengan SkyScanner. Hotel Rata-rata hotel di Jepang memiliki kamar yang kecil tapi harga yang 'besar'.
Tokyo pun termasuk. Harga properti di Tokyo yang sangat mahal membuat Tarif Hotel juga tinggi untuk ukuran Indonesia.
Walaupun demikian tetap saja jika bersedia susah sedikit masih ada kamar2 kapsul dan dormitory yang berharga di bawah 500ribu permalam. Menyesuaikan style jalan-jalan, saya memberikan beberapa kriteria untuk memilih Hotel di Tokyo. Carilah hotel yang dekat dengan stasiun kereta. Kereta adalah transportasi nomor 1 di Tokyo.
Dalam kondisi cuaca yang dingin akan lebih baik jika Hotel dekat dengan stasiun kereta sehingga kita tidak perlu berlama2 diluar. Hotel yang dekat dengan stasiun kereta juga memudahkan anda untuk menepati jadwal itinerary. Bawaan anda cenderung banyak, karena musim dingin membuat pakaian yang harus disiapkan berlapis2. Jika mendapatkan kamar hotel yang terlalu kecil maka anda akan kesulitan sendiri dalam meletakkan koper dan barang belanjaan Pastikan hotel anda memiliki sistem penghangat ruangan yang baik dan air panas yang mengalir 24 jam non stop. Saya tidak bisa membayangkan jika di tengah suhu 0 derajat lalu harus mandi pagi dengan air yang tidak terlalu panas karena sistem air panas dipakai beramai-ramai. Akan lebih baik jika Hotel menyediakan sarapan pagi.
Buat anda yang terbiasa mengisi perut di pagi hari, tentu akan runyam jika harus jalan dulu mencari sarapan di tengah udara dingin. Hotel di sekitaran Tokyo memang lebih mahal daripada yang mengarah ke luar kota. Tetapi anda akan lebih mudah menentukan jalur tujuan jika berada di dalam kota. Dalam beberapa kesempatan, saya selalu memilih hotel yang sama untuk tempat menginap. Hotel Villa Fontaine Hatchobori. Hotel ini merupakan salah satu hotel dari jaringan Villa Fontaine yang tersebar di seantero Jepang. Saya memilih hotel ini karena semua kriteria yang saya sebutkan di atas dapat diakomodir.
Harganya pun menurut saya termasuk murah. Sekitar 1,2 juta permalam, yang kalau di share bersama teman sekitar 600 ribuan permalam (sudah include sarapan), ukuran kamarnya juga sedikit lebih besar dari ukuran kamar di daerah Shinjuku dengan harga yang lebih mahal. Hotel ini hanya sekitar 1 menit jalan kaki dari Stasiun Kayabacho (uniknya Hotel Villa Fontaine Kayabacho justru sedikit lebih jauh dari stasiun Kayabacho, jadi jangan sampai salah hotel).
Stasiun Kayabacho hanya berjarak 3 stasiun dari Ginza, 2 stasiun dari Otemachi, 3 stasiun dari Akihabara, bahkan hanya 5 stasiun dari Ueno dimana kita bisa melanjutkan perjalanan dengan Shinkansen. Posisinya sangat strategis. Suasana luar hotel - (a) Lobby - (a) Lift - (a) 4.
Pakaian Tidak bisa dielakkan Pakaian Musim Dingin pasti lebih tebal dan berlapis dibandingkan jika kita ke Jepang di musim panas. Suhu udara di Tokyo sepanjang musim dingin berkisar di angka -2 sampai 7 derajat celcius. Demi kenyamanan anda saya menyarankan untuk menggunakan 3-5 lapis baju. Tentu saja hal ini bergantung dari ketahanan tubuh anda terhadap udara dingin. Berikut list pakaian yang perlu dibawa: Kupluk Syal Long John Jaket / Sweater / Vest Mantel / Jaket Salju Celana Panjang (bahan cordoray lebih bagus) / Celana Insulated Sarung tangan Jika ada rencana untuk bermain salju saya sarankan dari awal bawalah celana insulated, celana ini memiliki beberapa lapisan, bagian paling luar memiliki jenis parasut sehingga tidak mudah kemasukan air, dan bagian paling dalam merupakan lapisan yang menghangatkan kaki. Hindari bermain salju dengan celana jeans, karena dapat merembes dan membasahi kaki. Oh ya, harga barang2 di atas sangat bervariasi tetapi ada beberapa lapak di tokopedia yang menjual Perlengkapan musim dingin dengan harga sangat murah tetapi kualitasnya bagus.
Sebagai contoh saya mendapatkan mantel dengan harga 400 ribuan dan celana insulated dengan harga 100 ribuan. Nyaman saat di gunakan. Coba saja di searching. Komunikasi Sebenarnya Tokyo adalah kota yang ramah Wifi, kira-kira kalau diterjemahkan banyak Free Wifi bertebaran dimana-mana, di dalam bus, di tempat2 wisata, di stasiun kereta, dan pastinya di hotel. Hal ini memudahkan anda untuk berkomunikasi baik via media sosial maupun aplikasi chatting.
Fasilitas free wifi ini dapat di peroleh dengan melakukan sign in ke salah satu jaringan wifi yang akan meminta anda untuk mengklik tautan yang di kirimkan ke email anda. Biasanya anda akan mendapat kesempatan 5 menit free yang dapat digunakan untuk membuka email dan mengklik tautan untuk mengkonfirmasi penggunaan free wifi. Walaupun demikian saya tidak menyarankan anda untuk bergantung pada fasilitas Free Wifi. Saya tetap menyarankan untuk mempergunakan jaringan komunikasi sendiri. Ada beberapa alternatif yang bisa anda lakukan: Beli SIM Card di Jepang Beli SIM Card dari Indonesia Sewa Paket Wifi Bagi yang berangkat dalam rombongan, saya lebih menganjurkan untuk menyewa paket Wifi.
Dalam 1 router biasanya bisa dikoneksikan untuk 6-8 alat. Sehingga jika di share biaya sewanya jadi lebih murah. Contoh untuk router unlimited 4G yang saya sewa dari QL Liner (via Klook.com) saya hanya perlu membayar Rp 115.000 per hari. Alat ini dapat dipergunakan untuk 14 alat sekaligus. Sehingga jika di share biaya ke 7 orang (masing2 mempergunakan 2 alat), 1 orang hanya perlu membayar Rp 16.500 per hari.
Harga ini jauh lebih murah daripada membeli SIM Card dari Indonesia atau membeli di Jepang. Tetapi wajib diingat, kelemahan Wifi adalah jika pembawa router terpisah lebih dari 10 meter maka teman2nya yang lain tidak lagi mendapat sinyal. Kemudian jika alat hilang atau rusak ada denda yang lumayan besar sekitar 42.000 yen. Selain itu jangan lupa untuk membawa Power Bank sebab jika router kehabisan batrei maka komunikasi anda juga akan terputus. Jika anda memilih menggunakan SIM Card maka anda akan terhindar dari keribetan menenteng router kemana2.
Selain itu anda tidak perlu harus selalu berada di dekat router untuk melakukan komunikasi. Kapan saja anda ingin menghubungi teman, atau upload instagram dapat dilakukan langsung. Untuk SIM card tidak ada salahnya anda melihat2 di website GlobalKomunika, mereka memberikan banyak pilihan paket SIM Card (Paket Data SAJA).
Dengan membeli SIM Card langsung dari Indonesia anda bisa langsung mengaktifkan HP Anda saat berada di Bandara Narita / Haneda. Sayangnya ada batasan Quota 4G yang harus anda perhatikan saat memilih menggunakan SIM Card. Untuk SIM Card seharga Rp 195.000 anda bisa mendapatkan Quota 4G sebanyak 3GB untuk waktu 8 hari. Setelah itu jika Quota habis maka kecepatan akan turun menjadi 2G. Jadi jangan terlalu sering melakukan Video Call atau berselancar di Youtube jika anda menggunakan SIM Card. Jika anda memutuskan menggunakan SIM Card harap di baca baik2 petunjuk penggunaannya (sudah disertakan bersama SIM Card), karena tidak semua HP secara otomatis melakukan pengaturan APN. Tiket Wisata Kepada siapapun yang ingin ke Jepang saya selalu menyarankan untuk mempersiapkan Itinerary dengan sebaik-baiknya.
Sejak awal pastikan tempat-tempat yang ingin anda tuju. Lalu lakukan survey untuk melihat apakah tempat2 tersebut membutuhkan tiket masuk. Kenapa hal ini penting: karena banyak tempat wisata di Tokyo yang memberikan Harga Tiket lebih murah saat pemesanan di lakukan di awal ketimbang saat anda datang dan membeli langsung di loket. Selain itu anda dapat menghemat waktu untuk melewatkan antrian orang2 yang ingin membeli tiket pada waktu bersamaan. Beberapa tempat wisata bahkan TIDAK MENJUAL TIKET DI TEMPAT.
Jika anda ingin mengunjungi Fujiko F Fujio Museum, atau Ghibli Museum maka anda harus melakukan pemesanan dari sebulan sebelumnya. Karena jika anda langsung datang ke tempat tersebut tanpa memiliki tiket maka bersiaplah untuk kecewa. Anda tidak akan bisa masuk. Ada banyak situs yang menjual tiket wisata secara online, saya secara pribadi lebih sering memesan lewat Klook. Silakan lakukan pengecekan apakah Tiket tempat wisata yang ingin anda tuju tersedia di website mereka. Tapi sekali lagi lebih baik anda membeli tiket lewat online karena harga yang di dapat sering lebih murah daripada membeli langsung, sekaligus memastikan rencana liburan anda tidak berantakan karena gagal mendapat tiket. Pagi itu, saya dan keluarga mendarat di Kansai International Airport (Osaka) pukul 08.30 waktu setempat.
Ini kali kedua saya mengunjungi negara yang kawaii ini dan kota pertama yang akan saya kunjungi adalah Takayama. Seusai mengambil bagasi, saya bergegas menuju ke JR Office untuk menukarkan JR Pass (Japan Railway Pass). Antrian ternyata cukup panjang mengular dan menghabiskan waktu lebih dari 30 menit sampai akhirnya saya mendapatkan JR Pass. Cara Menuju ke Takayama Karena saya menggunakan JR Pass, jadinya kami bisa langsung naik ke Shinkansen (kereta cepat). Dari Kansai International Airport (KIX) kami mengarah ke Shin-Osaka Station dahulu baru nyambung kereta lagi ke Nagoya Station sebelum akhirnya menggunakan Hida Train (JR) dan turun di Takayama Station. Jalan Sore di Takayama Sesampainya di Takayama, saya langsung bergegas menuju hotel karena memang sudah waktunya check-in, lagipula repot rasanya jika harus berjalan-jalan menggeret koper.
Kami menginap di J-Hoppers Takayama yang jaraknya hanya 10 menit berjalan kaki dari Takayama Station. Saya bertanya kepada resepsionis hostel mengenai apa saja yang bisa dilihat di Takayama ini dan dijawab dengan sangat ramah olehnya. Jadi di Takayama ini ada bagian kota tuanya yang cukup ramai tapi hanya di akhir pekan dan banyak street food. Karena kami datang di hari biasa, jadi kami cukup manyun dan memutuskan untuk eksplorasi saja jalan-jalan di Takayama. Sebelumnya kami makan dulu di restoran ramen yang dipilih secara random karena cukup ramai. Rasanya pun cukup enak dan menghangatkan.
Saat itu cuaca cukup dingin kalau tidak salah sekitar 5-10°C. Sayang banget karena kalap saya ngga sempet mengabadikan foto makanan maupun restorannya. Berseberangan dengan restoran rame, ada sebuah jembatan kecil untuk menyeberang sungai dan ada jalanan kecil di sisi sungai tersebut yang cukup cantik untuk berfoto. Jadilah ambil beberapa frame dulu ☺️. Ngga kerasa hari cepet banget gelap, suasana lampu bangunan tua satu persatu mulai menyalah membuat suasana malam itu makin cantik. Kebayang ngga sih bangunan tua yang kebanyakan berbahan kayu dihiasin lampu berwarna kuning atau lampion berwarna merah? Malam itu kami kembali lebih cepat ke hostel, karena ngga banyak lagi tempat yang bisa dilihat dan memang tujuan ke Takayama ini hanya persinggahan untuk menuju ke Shirakawa-Go.
Keindahan Desa Sejarah Shirakawa-Go (UNESCO's World Heritage Sites). Cara yang saya gunakan untuk menuju ke Shirakawa-Go dari Takayama adalah menggunakan tur yang di arrange oleh J-Hoppers Hostel. Kenapa saya memilih tur dari J-Hoppers? Karena harganya lebih murah ¥500 untuk orang yang menginap di J-Hoppers, kan lumayan 4 orang sudah jadi semangkok ramen. Bus melaju dengan santai ke Shirakawa-Go, dalam waktu kurang dari 1 jam kami sudah tiba di situs bersejarah ini. Kami diberikan waktu bebas selama 2 jam di desa ini.
Ngga pake lama, saya langsung ngacir turun dari bus dan cari spot buat pepotoan. Rumah-rumah di desa ini disebut Gasshō-style atau bebentuk seperti tangan sedang berdoa. Atapnya terbuat dari susunan jerami yang sangat kuat dari berbagai cuaca. Walaupun hanya terbuat dari jerami tetapi pada musim dingin tetap dapat menghangatkan dan sejuk saat musim panas. Senangnya saya liat sisaan salju yang masih terhampar luas dan tebal, pengen rasanya tambahin duren sama cendol trus sirup tjampolay.eh.
Bagi yang bosan di Kuala Lumpur boleh melipir ke Melaka cuma 2 jam perjalanan loh. Berapa uang yang saya habiskan selama main ke Malaka? Normalnya tiket pesawat PP 1 jutaan.
Yang pasti tiket PP Indonesia-Kuala Lumpur kemarin saya dapat Rp 169.000 saja Malaysia Airlines Business Class (Promo). Mari kita hitung pengeluaran saya selama 2 malam 3 hari di Melaka: Tiket Bus, via Terminal BTS (Bandar Tasik Selatan) cukup 24 x 2 = 48 RM Jika langsung bus PP harganya 70 Rm, perbedaan waktu hanya 1 jam. Kelebihan transit di BTS setiap 30 menit ada Bus. Kekurangannya, jika ketingalan jadwal bus harus buang waktu selama 3 jam. Hotel Saya Pake Hotel Hong yang terkenal buat Backpackers, karena serasa Hotel Keluarga ada di antar jemput di terminal bus dan ketika diantar mereka melepas kita satu persatu, sampai aman di terminal bus dan mengarahkan ke platform yang seharusnya. Terima kasih Ci Amey dan karyawan hotelnya yang bersih. Harga selama 2 malam kisaran Rp 550.000.
Tranportasi di Melaka semua ditempuh dengan berjalan kaki. Estimasi makan minum, cukup Rp. 100000 perhari, di tiap menu makanan perhari ada daging nya lumayan wah juga sih. Tinggal kita hitung oleh2 jajan yang aneh-aneh dan lainnya, jadi estimasi main di Melaka selama 2 hari: Bus 48 Rm = Rp 175.000 Hotel 2 malam = Rp 550.000 Biaya makan minum = Rp. 300000 Jumlah Rp 1.025.000.- sesuai Hitungan awal budget cukup 1 jutaan. Hehehe namun belum termasuk Cendol Musang King dan oleh-oleh Durian Jam San Shu Gong yang legenda, Wueeenak lembut banget. Nah bila mau lanjut main di Kuala Lumpur, cuma tinggal nambah hotelnya sekitar Rp 500.000 per malam.
Momiji here i come!!